Etiologi Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa
tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas
jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Dengan bertambahnya usia, kerapuhan pada tulang dapat
dialami oleh setiap orang. Menurut Febianus (2008) faktor risiko yang
menyebabkan osteoporosis, diantaranya yaitu :
1. Wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.
2. Usia
Dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.
Dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.
3. Ras/Suku
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum karena konsumsi kalsium wanita Asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.
Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum karena konsumsi kalsium wanita Asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.
4. Keturunan
Penderita osteoporosis
Salah satu anggota keluarga adalah penderita osteoporosis, maka diperlukan perhatian yang lebih karena osteoporosis menyerang penderita
dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk
tulang tubuh, yang berarti dalam garis keluarga pasti mempunyai struktur
genetik tulang yang sama.
5. Gaya Hidup Kurang Baik
Konsumsi
daging merah dan minuman bersoda.
Minuman
berkafein dan beralkol.
Malas
Olahraga.
Merokok.
Kurang
Kalsium
6. Mengkonsumsi
Obat
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai
anti peradangan pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko
penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan
mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas.
Selain itu, obat heparin dan antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis.
Maka diperlukan konsultasi dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar
dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.
7. Kurus
Perawakan kurus memiliki bobot tubuh cenderung ringan. Padahal
tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat, karena
posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa
pada area tersebut, terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh
ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.
Tanda dan Gejala Osteoporosis
Gejala Osteoporosis
antara lain terdapat rasa sakit tidak
menjalar (menyebar ke daerah lain), selain itu gejala osteoporosis ini diperparah oleh aktivitas berat pada
daerah yang terkena tanda-tanda
osteoporosis dan umumnya mulai mereda dalam satu minggu. Nyeri karena gejala
osteoporosis ini dapat
dirasakan lebih dari tiga bulan. Ciri-ciri
osteoporosis pada umumnya terdapat pada perubahan fraktur pergelangan
tangan, tulang belakang atau pinggul. Fraktur umumnya terjadi ketika penyakit
ini sudah dalam tahap lanjut, di mana penipisan tulang yang parah dan kerusakan
sudah terjadi. Pada tahap akhir, gejala
osteoporosis dapat meliputi :
Sakit punggung, nyeri tulang, Fraktur, Tinggi berkurang (akibat pembungkukan
tulang), Postur bungkuk (kifosis) dan Sakit leher (semakin parah jika terjadi
patah tulang belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar